Filsafatku, Filsafat Kebahagiaan

Selasa, 27 Desember 2011

Percakapan tadi siang dengan seorang sahabat memunculkan kembali pertanyaan-pertanyaan filsafatku waktu SMA yg telah lama tidak kupikirkan lagi, karena aku sudah menemukan jawabannya. Pertanyaan2 seperti, buat apa ALLAH menciptakan kita, buat apa kita Sholat, buat apa ALLAH menciptakan Surga dan Neraka, buat apa ALLAH menciptakan dunia pdhl tanpa nya ALLAH tetap dalam Ke MAHA an NYA, dan pertanyaan2 sejenis yg menurutku tidak bisa dijawab dg logika biasa.
Sholat, buat apa kita Sholat? Buat dpt pahala? Buat masuk Surga? Padahal Pahala, Surga, dan Tuhan itukan Sesuatu yg tidak ada di dunia Indra atau Material, kita hanya bermodal kan Kepercayaan, kita hanya Percaya bahwa itu semua ada.
Tp bagiku itu semua tidak masalah, apakah Pahala itu BENAR-BENAR ada atau tidak, apakah Surga itu ada atau tidak, apakah Tuhan itu ada atau tidak, apakah agama yg kuanut itu benar atau tidak, karna kita hidup di dunia dan pemikiran yg serba RELATIF, kita hidup di dunia RELATIVITAS. Tp dibalik benar tidaknya semuanya itu, kenapa aku bilang tidak masalah? Itu karena Filsafatku Filsafat Kebahagiaan, tujuan hidupku adalah untuk Bahagia. Dan menurutku hakikatnya semua manusia itu menginginkan Kebahagiaan. Namun, banyak orang gagal mendapatkan nya karena mereka gagal menggunakan HATI NURANI mereka, karena mereka gagal tentang mendefinisikan kebahagiaan. Dan banyak alasan kenapa mereka gagal menemukan Makna Hidup dan Kebahagiaan.
Kembali kesoal kenapa benar tidak nya pertanyaan2 tidak akan ada habisnya jika dijawab dengan Logika, seperti kenapa aku beragama, kenapa aku sholat, dan kenapa, kenapa yang lainnya, aku hanya akan menjawab bahwa dengan aku beragama, dengan aku sholat, dengan aku beribadah, itu membuatku BAHAGIA, ketika itu aku BAHAGIA. Itu adalah alasan yg lebih dari cukup utk membuatku beragama, membuatku Sholat, membuatku Beribadah, dan membuatku melakukan hal2 yg menurut orang yg mendewakan akal Logika itu tidak masuk akal. Ya, itu alasan yg lebih dari cukup. Ini seperti Cinta, yg tidak bisa dimengerti oleh Logika. Tp dg merasakan Cinta kita akan BAHAGIA. Ya, kebahagiaan lah yg sejatinya semua manusia cari.
Bahkan aku berani bilang seandainya kalian telah melakukan ibadah sesuai dg aturan dan benar2 dilakukan dg NIAT, benar2 dilakukan dg HATI tp kalian belum merasakan Kebahagiaan ketika beribadah, kalian perlu mempertanyakan agama kalian. Salah satu yg perlu kalian ketahui adl Bahagia berbeda dg kesenangan. Jika ingin Bahagia, kurangilah bersenang-senang. Bahagia itu lebih tinggi daripada kesenangan. Kesenangan itu sesaat sedangkan bahagia itu lebih berarti. Kalian harus bisa membedakan antara Kebahagiaan dan kesenangan.
Ketika Filsafat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Filsafat Barat, Timur, dan Islam. Maka disetiap bagian Filsafat Kebahagiaanku bisa dimasukkan kedalam sebuah aliran. Di dalam filsafat Barat, Filsafat Kebahagiaanku bisa dimasukkan ke aliran Sinisme, dimana kaum sinis hidup di tong sampah dg sehelai pakaian dan sepotong roti tp soal kebahagiaan dan kedamaian mereka tidak perlu ditanyakan lagi. Mereka bisa menikmati hidup.
Jika di bagian filsafat Timur maka Filsafatku masuk dalam kebijaksanaan Budhism sbenernya mungkin jg bisa dimasukkan kedalam Zen tp karena aku belum terlalu mengenal Zen maka kumasukkan filsafatku kedalam kebijaksanaan Budhism. Mereka para biksu benar2 melakukan pelepasan. Mereka hanya memakai pakaian biksu dan berjalan-jalan memberikan ceramah. Pelepasan mereka benar2 membuat mereka merasa Bahagia.
Terakhir di bagian Filsafat Islam maka filsafatku mungkin bisa dimasukkan kedalam pemikiran Sufisme. Yang mana mereka benar2 zuhud. Tidak terikat dengan dunia. Dan menurut saya mereka hidup Bahagia (dalam makna tertentu, tentunya).
Namun, tidak terikat dg dunia bukan berarti tidak butuh dunia.
Jadi, Filsafatku hampir sama dg 3 aliran diatas tp tetap berbeda. Dan jangan disalah artikan bahwa aku tidak percaya dg Surga atau yg lainnya. Aku tetap Percaya dan aku tetap Beriman. Aku hanya memberikan argumen utk menjawab pertanyaan orang yg terlalu mendewakan logika sehingga pertanyaannya berhenti disitu. Dan mungkin ada pemikiranku yg terlewat atau lupa aku tulis sehingga mungkin tulisan ini masih ada perubahan atau aku edit lagi.

Inilah Filsafatku:
Filsafat Kebahagiaan

Inilah Quote dariku:
Hiduplah dengan HATI yg Hidup, Hingga Hidupmu BENAR-BENAR Hidup bukan Sekadar Bertahan Hidup

~Ahmad Ginanjar Firman~

# Firman The Guru Of HAPPINESS #

...Salam Bahagia...

0 komentar:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme